4 Macam Jenis Gaya Belajar Paling Populer (VARK) dan Cara Menerapkannya

Macam jenis gaya belajar paling populer
Macam jenis gaya belajar paling populer

Labirin Ilmu - Pernahkah kamu merasa sudah belajar keras semalaman, tapi materi pelajaran tetap saja tidak masuk ke otak? Atau, kamu melihat temanmu hanya membaca sebentar, tapi nilainya jauh lebih bagus? Jangan khawatir, ini bukan berarti kamu bodoh, tapi mungkin kamu belum menemukan macam jenis gaya belajar yang paling sesuai dengan dirimu.

{getToc} $title={Daftar Isi}

Setiap orang memproses informasi dengan cara yang unik. Memahami bagaimana otakmu bekerja saat menyerap ilmu adalah kunci untuk membuat sesi belajar jadi lebih efektif, efisien, dan menyenangkan. Model yang paling populer untuk mengidentifikasi macam jenis gaya belajar ini adalah model VARK, yang membagi gaya belajar menjadi empat kategori utama. Artikel ini akan membahas tuntas keempat gaya belajar tersebut, lengkap dengan tips praktis untuk menerapkannya.

Apa Itu Gaya Belajar dan Mengapa Penting?

Secara sederhana, gaya belajar adalah cara yang disukai seseorang untuk menerima, memproses, dan mengingat informasi baru. Ini adalah preferensi sensorik atau mental alami yang membuat proses belajar jadi lebih mudah.

Mengenali jenis gaya belajar pribadi sangat penting karena:

  • Meningkatkan Pemahaman: Jika cara belajarmu sejalan dengan preferensi otakmu, materi akan lebih mudah masuk dan melekat.
  • Mengurangi Stres: Belajar tidak lagi terasa seperti perjuangan yang melelahkan.
  • Menghemat Waktu: Kamu bisa fokus pada metode yang paling efektif, sehingga waktu belajar jadi lebih efisien.

Mengenal 4 Macam Jenis Gaya Belajar (Model VARK)

Model VARK adalah akronim dari Visual, Auditory, Read/Write, dan Kinesthetic. Model ini diperkenalkan oleh Neil Fleming dan sangat membantu untuk memilah macam-macam gaya belajar dalam konteks pendidikan dan profesional.

1. Gaya Belajar Visual (V)

Sesuai namanya, pelajar visual belajar paling baik ketika informasi disajikan dalam bentuk gambar, grafik, diagram, peta pikiran (mind map), warna, atau video. Mereka cenderung mengingat apa yang mereka lihat.

  • Ciri-Ciri Utama: Suka membuat catatan berwarna, mudah terdistraksi oleh kekacauan visual, dan sering menggunakan ekspresi seperti "Mari kita lihat..." atau "Aku bisa membayangkan...".
  • Tips Belajar untuk Visual: Gunakan highlighter dengan berbagai warna, buat mind map dari setiap bab, tonton video edukasi yang relevan, dan pelajari materi melalui infografis atau slide presentasi.

2. Gaya Belajar Auditori (A)

Pelajar auditori menyerap informasi secara optimal melalui pendengaran. Mereka mengingat dengan baik apa yang mereka dengar. Ceramah, diskusi, dan musik sangat efektif untuk mereka.

  • Ciri-Ciri Utama: Senang berdiskusi, lebih suka mendengarkan daripada mencatat, dan sering mengulang informasi keras-keras untuk mengingatnya. Mereka juga bisa terganggu oleh suara atau kebisingan di sekitarnya.
  • Tips Belajar untuk Auditori: Rekam ceramah dosen atau gurumu, dengarkan podcast atau audiobook, ajak teman berdiskusi tentang materi, dan ulangi materi pelajaran dengan suara keras (seperti mengajar orang lain).

3. Gaya Belajar Membaca/Menulis (R/W)

Meskipun sering digabungkan dengan visual, gaya belajar R/W memiliki preferensi khusus pada informasi yang disajikan dalam teks, daftar, dan catatan. Mereka adalah si "Kutu Buku" yang merasa nyaman dengan tumpukan buku dan handout.

  • Ciri-Ciri Utama: Suka membuat outline yang rapi, membuat daftar poin-poin penting, gemar membaca buku teks secara mendalam, dan selalu menulis ulang catatan agar lebih ringkas.
  • Tips Belajar untuk R/W: Buat ringkasan bab dalam format bullet point atau numerik, catat kembali materi yang sudah dibaca dengan bahasamu sendiri, dan gunakan kamus atau glossary untuk mendefinisikan istilah-istilah penting.

4. Gaya Belajar Kinestetik (K)

Pelajar Kinestetik atau Taktil belajar paling baik melalui gerakan, praktik langsung, sentuhan, dan pengalaman nyata. Mereka harus "melakukan" sesuatu agar informasi benar-benar masuk. Sering juga disebut sebagai hands-on learners.

  • Ciri-Ciri Utama: Sulit duduk diam terlalu lama, suka menyentuh objek saat belajar, sering berjalan-jalan sambil menghafal, dan lebih suka praktek atau eksperimen daripada teori.
  • Tips Belajar untuk Kinestetik: Lakukan eksperimen atau simulasi, gunakan kartu flashcard yang bisa dipegang, berdiri atau berjalan-jalan saat membaca, dan gunakan peran atau drama untuk memahami sebuah konsep. Istirahat sejenak untuk bergerak setiap 30-45 menit juga sangat membantu.

Bagaimana Jika Kamu Gabungan dari Banyak Jenis Gaya Belajar?

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang hanya memiliki satu jenis gaya belajar. Faktanya, banyak orang adalah pelajar Multimodal, yang berarti mereka menggunakan kombinasi dari dua atau lebih macam jenis gaya belajar (VA, VK, AK, atau VARK).

Jika kamu adalah pelajar multimodal, kamu bisa:

  • Gabungkan Metode: Misalnya, pelajar VK (Visual dan Kinestetik) bisa belajar dengan menonton video tutorial (V) sambil mempraktikkan langkah-langkahnya (K).
  • Gunakan Berbagai Sumber: Gunakan buku teks (R/W), dengarkan penjelasan guru (A), dan buat flowchart berwarna (V) untuk materi yang sama.
  • Fleksibel: Terapkan metode yang paling efektif untuk setiap jenis materi. Pelajaran Biologi mungkin lebih cocok dengan Kinestetik (praktek laboratorium), sementara pelajaran Sejarah lebih cocok dengan R/W dan Auditori (membaca buku dan mendengarkan podcast sejarah).

Tips Praktis untuk Menerapkan Gaya Belajar dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah kamu mengidentifikasi macam jenis gaya belajar milikmu, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan lingkungan dan kebiasaan belajar.

  • Saat Mencatat: Jika kamu visual, fokus pada diagram dan simbol. Jika kamu R/W, tulis ulang dengan rapi. Jika kamu Auditori, rekam suara guru dan fokus mendengarkan.
  • Saat Presentasi: Visual akan terbantu dengan slide yang kaya gambar. Auditori akan unggul dalam pidato dan penjelasan. Kinestetik bisa menggunakan alat peraga atau demonstrasi.
  • Mengatasi Kebosanan: Kinestetik harus sering bergerak atau membuat sesuatu. Auditori bisa mendengarkan musik instrumental. Visual bisa mengganti-ganti warna highlighter atau pena.

Kesimpulan: Belajar Lebih Cerdas, Bukan Lebih Keras

Mengetahui dan menerapkan macam jenis gaya belajar yang sesuai bukanlah hanya tren, tapi sebuah strategi nyata untuk meraih kesuksesan akademis dan profesional. Intinya adalah belajar lebih cerdas, bukan lebih keras.

Berhentilah memaksakan diri untuk duduk diam membaca berjam-jam jika kamu adalah seorang Kinestetik, atau mencoba menghafal diagram yang membingungkan jika kamu seorang Auditori. Eksplorasi berbagai metode yang sudah dijelaskan, sesuaikan dengan keunikan otakmu, dan saksikan sendiri bagaimana proses belajarmu berubah total.

Sudah tahu macam jenis gaya belajar apa yang paling dominan di dirimu? Coba terapkan tips di atas dan bagikan hasilnya di kolom komentar di bawah!